Patung Sura dan Buaya (Jawa: Patung Suro lan Boyo) adalah sebuah patung yang merupakan lambang Kota Surabaya. Patung ini berada di depan Kebun Binatang Surabaya. Patung ini terdiri atas dua hewan ini yang menjadi inspirasi nama kota Surabaya: ikan sura dan buaya.
Surabaya berasal dari Kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya atau
selamat Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti selamat menghadapi
bahaya. Bahaya yang dimaksud adalah serangah tentara Tar-tar yang hendak
menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang dihukum adalah Kertanegara, karena
Kertanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh
tentara Tar-tar. Setelah mengalahkan Jayakatwang orang-orang Tar-Tar
merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa ke
Tiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan sepereti ini. Dengan
siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-Tar di pelabuhan
Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.
Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.
Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus bergolak. Tanggal
10 Nopmber 1945 adalah bukti jati diri warga Surabaya yaitu berani
menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda.
Di jaman sekarang, pertarungan memperebutkan wilayah air dan darat
terus berlanjut. Di kala musim penghujan tiba kadangkala banjir
menguasai kota Surabaya. Di musim kemarau kadangkala tenpat-tempat
genangan air menjadi daratan kering. Itulah Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar